Minggu, 15 Juni 2014

jabon vs sengon/alba

sebelumnya saya memposting ini
karena berawal dari keinginan saya
berinvestasi di lahan sendiri yg tak
cukup luas untuk di jadikan lahan
perkebunan,saya berpikir tentang
sebuah tanaman yg cocok yg akan
menjadi tabungan saya di lahan
saya ini.banyak yg bisa di jadikan
investasi di dalam lahan dari
buah2an,tanaman yg bisa di
panen & tanam pohon,dari semua
itu setelah saya bandingkan dari
segi modal,perawatan &
pemasaran di wilayah saya
ternyata saya tergiur dengan
memanpaatkan lahan dengan
bermaksud investasi albasia/
sengon & jabon,namun di sisi lain
ada hal yg harus di pertimbangkan
lagi.pengunjung yg
terhormat,sebelum anda membaca
ocehan saya ini :-) alangkah
baiknya anda cari dulu info
tentang keduanya yg pastinya
keduanya mempunyai keunggulan
& kendala masing masing,karena
saya di sini hanya membandingkan
antara jabon vs sengon di wilayah
saya.

1.sengon :

      untuk bibit sengon saya bisa
mendapatkan dari penjual bibit yg
langsung di antar sampai rumah
dengan harga 1000 rupiah/
pohon/harga saat ini,usia tanam sengon jika
perawatan & lahan yg bagus maka
dalam jangka waktu 5-7 tahun
hasilnya tidak jauh beda dengan jabon
tergantung pertumbuhan kayunya
itu sendiri,tpi kalau kepepek
pohon sengon bisa di panen saat
usia 3 - 4 tahun jika memang
pohon sengon itu sudah masuk
dalam ukuran bandar atau
pembeli yang biasanya di
wilayah saya membeli kayu sengon
dari mulai ukuran berdiameter 8
cm ke atas dengan panjang log
kayu 100 cm,120 cm ke atas tentu
dengan harga yg
bervariasi.keuntungannya adalah
bahwa sengon lebih mudah dlm
mndapatkan bibit,lahan yg tidak
harus luas,tidak terikat
kontrak,pemasaran mudah,harga
bervariasi.
2.jabon :
untuk kayu jabon kalau saya lihat
di internet memang menjanjikan
bagi para tuan tanah yg punya
lahan luas,pertumbuhan kayu yg
ckup cepat dengan kwalitas kayu
yg bagus & hama yg bisa di tekan
serta harga yg cukup
menggiurkan,sepintas kayu jabon
akan menjadi investasi yg ok bagi
saya.namun setelah di pikir
kembali ternyata di sisi lain ada
hal yg menjadi kendala karena
untuk kayu jabon saya belum tau
untuk mendapatkan benih kayu
jabon itu sendiri di wilayah saya
bgtu jga dg pemasarannya,harga &
ukuran kayu jabon yg masuk
kriteria pembeli/bandar atau
secara garis besar yg laku di jual,ternyata di daerah saya kayu jabon termasuk kedalam golongan kayu rimba (masyarakat di sini menyebutnya ) dan tergolong kayu yang memiliki harga termurah alasannya pengepul atau bandar tidak tahu siapa bandar penerima kayu jabon.
nah kesimpulannya untuk saya
sudah jelas kayu sengon cukup
menjanjikan bagi saya untuk
investasi di lahan sempit,namun
blm tentu bagi diri anda,hehe
beda tempat kan beda rasa beda
pula faktanya sudah tentu beda
lagi ceritanya.. :-D
sekian ocehan saya yg kurang
berkwalitas,jangan terlalu di
pikirkan penulisnya karena ini
hanya bahan pertimbangan bagi
saya tapi jika anda tertarik itu
kembali ke laptop eeeehhh ke diri
anda maksudnya. :-D
mau tau yg lain clik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar